Jumat, 20 Juni 2008

A Good Story

Ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia lima
tahun. Pada suatu sore, Anisa menemani Ibunya berbelanja di suatu
supermarket.Ketika sedang menunggu giliran membayar, Anisa melihat
sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung
dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu
nampak begitu indah,sehingga
Anisa sangat ingin memilikinya.

Tapi... Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya,
sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji:
Tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli.
Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-
renda yang cantik. Namun karena kalung itu sangat indah,
diberanikannya bertanya :
"Ibu,bolehkah Anisa memiliki kalung ini ? Ibu boleh kembalikan kaos
kaki yang tadi... " Sang Bunda segera mengambil kotak kalung dari
tangan Anisa.Dibaliknya tertera harga Rp 15,000. Dilihatnya mata
Anisa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas. Sebenarnya dia
bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap
tidak konsisten...
"Oke ... Anisa, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaos
kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal
dari kaos kaki itu, Ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu
depan. Setuju ?" Anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang
mengembalikan kaos kaki ke raknya."Terimakasih..., Ibu"
Anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya.
Menurutnya,kalung itu membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa
secantik Ibunya.Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan
ketika tidur. Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau
berenang. Sebab, kata ibunya, jika basah,kalung itu akan rusak, dan
membuat lehernya menjadi hijau...
Setiap malam sebelum tidur, Ayah Anisa akan membacakan cerita
pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah
cerita, Ayah bertanya "Anisa..., Anisa sayang ngga sama
Ayah ?" "Tentu dong... Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang Ayah !"
"Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu..."
"Yah..., jangan dong Ayah ! Ayah boleh ambil "si Ratu" boneka kuda
dari nenek... ! Itu kesayanganku juga"
"Ya sudahlah sayang,... ngga apa-apa !". Ayah mencium pipi Anisa
sebelum keluar dari kamar Anisa.
Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita,
Ayah bertanya lagi, "Anisa..., Anisa sayang nggak sih, sama Ayah ?"
"Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sekali pada Ayah ?".
"Kalau begitu, berikan pada Ayah kalung mutiaramu."
"Jangan Ayah... Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie
ini.." Kata Anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu
menemaninya bermain. Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk
kekamarnya, Anisa sedang duduk diatas tempat tidurnya. Ketika
didekati, Anisa rupanya sedang menangis diam-diam.
Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan. Dari matanya, mengalir
bulir-bulir air mata membasahi pipinya...
"Ada apa Anisa, kenapa Anisa ?"
Tanpa berucap sepatah pun, Anisa membuka tangannya. Di dalamnya
melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya " Kalau Ayah mau...
ambillah kalung Anisa"
Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil
Anisa.
Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang
satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih... sama cantiknya
dengan kalung yang sangat disayangi Anisa...
"Anisa... ini untuk Anisa. Sama bukan? Memang begitu nampaknya, tapi
kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau"
Ya..., ternyata Ayah memberikan kalung mutiara asli untuk
menggantikan kalung mutiara imitasi Anisa.
Demikian pula halnya dengan ALLAH. Terkadang Dia meminta sesuatu
dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang
lebih baik. Namun, kadang-kadang kita seperti atau bahkan lebih naif
dari Anisa: Menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat
berharga,dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangan...
baik itu berupa barang/harta ataupun orang yang kita kasihi.

Untuk itulah perlunya sikap ikhlas, karena kita HARUS yakin tidak
akan ALLAH mengambil sesuatu dari kita jika tidak akan menggantinya
dengan yang lebih baik.

Sumber: airputih.tk

Tidak ada komentar: